Dalam kehidupan sehari-hari kita sering sekali membaca ataupun yang sangat sederhana yakni mendengarkan orang membaca Al-Quran disepanjang jalan ataupun dipengajian-pengajian.Tetapi ketika diri kita membaca Al-Quran itu sendiri kadang-kadang sering salah membaca, sering terjadi dari persepsi dalam diri kita sendiri seolah-olah kita sendiri ketika membaca Al-Quran seperti benar dan fasih. Padahal itu sangat berbenturan . Tetapi percaya ataupun tidak ketika saya membaca Al-Quran sendiri , saya sendiri seolah-olah dibimbing membaca Al-Quran, padahal disamping kiri ataupun kanan saya tidak ada seorangpun. Mungkin anda sendiri pernah mengalaminya..
Nahh saya akan menguraikan faktor-faktor apa sajakah sehingga kita sering salah dalam membaca Al-Quran :
1. TIDAK KONSISTEN DALAM MEMBACA HUKUM MAD
2. TIDAK KONSISTEN DALAM MEMBACA GUNNAH
3. TIDAK KONSISTEN DALAM MEMBACA IKHFA
4. TIDAK KONSISTEN DALAM MEMBACA QOLQOLAH
5. TIDAK MELIHAT KHURUF SELANJUTNYA SETELAH KHURUF SEBELUMNYA
6. TIDAK FAHAM ILMU TAJWID
6. TIDAK FAHAM ILMU TAJWID
Tetapi kesalahan dalam membaca Al-Quran digolongkan menjadi 2 yakni :
AL-LAHNUL JALI qTertukarnya khuruf
qMentasydidkan khuruf qTertukarnya panjang dan pendek bacaan Al-Quran AL-LAHNUL KHOFI qKesalahan dalam membaca harakat qGhunnah qIzhar , dan lain-lain
Tingkatan-tingkatan pembaca Al-Quran :
1. TAHQIQ (orang yang sedang belajar Al-Quran )
2. TARTIL ( orang yang teliti dalam membaca Al-Quran )
3. TADWIR (orang-orang yang tergolong sudah fasih dalam membaca Al-Quran )
4. HADR ( orang-orang yang memang sudah hafal Al-Quran dan sudah fasih tentunya )
Tenyata Al-Quran terbagi dalam 4 golongan yaitu :
1. Asba'uththiwaal ( Surat-surat Al-Quran yang jumlah ayatnya panjang contoh: Surat Al-Baqarah, Ali-Imran, Annisa, Al-Araf, Al-An'am dll ).
2. Al- Miuun ( Surat-surat Al-Quran yang jumlah ayatnya lebih dari 100 contohnya: Surat HUD, YUSUF, AL-MU'MIN,dll )
3. Al- Matsaanii ( Surat-surat Al-Quran yang jumlah ayatnya +80, tetapi -100 ayat contohnya : AN-ANFAL,AL-HAJR dll )
4. Al-Mufashshal (Surat-surat Al-Quran yang sering disebut " JUZ'AMMA " )
Tetapi Al-Quran juga digolongkan berdasarkan tempat diturunkannya yaitu:
1. Makiyyah ( yang isinya tentang tauhid, ayatnya pendek , tentang akhlak dan diturunkan selama 10 tahun )
2. Madaniyah ( yang isinya tentang amaliyah-amaliyah dan ayatnya panjang dan diturunkan selama 12 tahun lamaya )
Meskipun tertera lamanya Al-Quran diturunkan yakni selama 22 tahun 2 bulan 22 hari,dan yang kita tahu selama ini jumlah Al-Quran adalah 6666 ayat, tetapi setelah diteliti dengan baik ternyata jumlahnya adalah 6638 ayat dan jumlah suratnya tetap 114 surat dan 30 Juz. ANDA juga dapat melihat secara lengkap bagaimana Al-Quran itu diturunkan????? darimana Al-Quran itu berasal???? dan lain sebagainya .ANDA dapat melihat di blogg saya sebelumnya..
Ternyata SUBHANALLAH umat muslim sendiri khususnya telah di berikan Al-Quran didalam dada mereka sendiri, ini salah satu keutamaan Al-Quran yang berdasarkan firman Allah dalam surat Al-Qiyamah ayat 17-18 "Sesungguhnya mengumpulkan Al-Quran didalam dadamu dan menetapkan bacaannya pada lidahmu itu adalah tanggungan Kami karena itu jika Kami telah membacanya,hendaklah kamu ikut bacaannya "
Dari uraian diatas kita baru menyadari mengapa disaat kita mendengarkan orang yang membaca Al-Quran seolah-olah kita hafal persis dengan ayat itu, padahal kita sendiri tidak mengetahui apa surat yang dibacakannya ????.. itulah kelebihan umat muslim
Tetapi dalam Al-Quran tercantum firman ALLAH yakni tentang tingkatan-tingkatan orang yang menerima Al-Quran yakni dalam surat AN-NUUR ayat 32-33 yang tertulis " 32. Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami,maka di antara mereka ada yang menganiaya diri sendiri (diantara orang yang dipilih ALLAH untuk memlihara Al-Quran ada yang disebut " Zhalimin li nafishi " yang berarti "menganiaya dirinya sendiri ". Dia terkadang melalaikan perintah-perintah agama dan terkadang masih memperbuat larangan ALLAH namun dia tetap dalam keyakinan Islamnya. Kesempatan untuk bertaubat masih terbuka baginya ) di antaranya ada yang pertengahan, dan di antaranya ada yang lebih cepat mengerjakan kebaikan dengan izin ALLAH . Demikian itu adalah karunia yang besar 33. (Bagi mereka)surga 'Adn, mereka akan masuk ke dalamnya, di dalamnya mereka diberi perhiasan gelang dari emas dan mutiara, dan pakaian mereka di dalamnya adalah sutera "
Dari uraian di atas kita memang tidak tahu termasuk dalam golongan manakah kita???? tetapi alangkah baiknya kita termasuk golongan yang paling baik dan dapat masuk surga 'Adn.
APA YANG HARUS KITA LAKUKANN??????????????
q KAIDAH [ CONTOH-CONTOH]
q ASSIMA’/ TALQIN [ MENCONTOHKAN BACAAN YANG BENAR ]
q RIYADH / NADHRON [ MEMBACA ]
q AL-QIRAH/AL-ARDH [ TES ]
q MENGETAHUI HAK KHURUF
q MENGETAHUI MAKHARIJUL KHURUF
q MUSTAHAF KHURUF
q MEMILIH RIWAYAT AL-QURAN
q MEMILIH MUSHAF AL-QURAN
q MENENTUKAN METODE MEMBACA AL-QURAN
q PROSES KBM
Haruskah Berwudhu Saat Hendak Membaca Al-Quran?????
ULASAN :
Dari dalil di atas telah ditegaskan,tetapi yang dimaksud orang yang suci ialah orang yang badannya suci dari penyakit hati dan luar,dan juga harus berwudhu karena Al-Quran itu suci dan Allah sangat menyukai orang yang suci. Tetapi dalam pendapat lain yakni orang yang berwudhu ketika akan membaca Al-Quran jauh lebih baik dan pahalanya jauh lebih baik juga. Tetapi dalam secara rincinya berwudhu hukumnya JAIZ=BOLEH..Jadi segala sesuatu yang akan digolongkan wajib seperti shalat maka wudhu tersebut berubah menjadi WAJIB,tetapi ketika kita akan membaca Al-Quran boleh-boleh saja kita berwudhu ataupun tidak juga tergantung persepsi kita masing-masing. Tetapi yang jelas kita mau berwudhu ataupun tidak juga tidak masalah.
ADAB-ADAB MEMBACA AL-QURAN
1. Sebaiknya berwudhu,Ibnu Katsir rahimahullah di dalam tafsirnya menyatakan, Barang siapa membaca Al-Quran dalam keaadaan suci (berwudhu),maka ia mendapatkan 10 pahala dari Allah SWT, dan apabila membaca Al-Quran dalam keadaan tidak suci (tidak berwudhu), maka ia akan mendapatkan satu pahala dari Allah SWT.
2. Sebaiknya membersihkan mulut. Sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW " Sesungguhnya mulut-mulut kalian merupakan jalan untuk membaca Al-Quran, maka bersihkanlah mulut kalian itu dengan bersiwak (sikat gigi).
3. Berpakaian yang bersih dan duduk di tempat yang layak lagi bersih dan menghadap kiblat dengan tenang dan hormat.
4. Niat membaca Al-Quran semata-mata karena Allah Ta'ala dengan mengharap ridha dan hidayah dari Allah SWT.
5. Dimulai dengan membaca ta'audz dan bismillah,kecuali membaca surah Al-Bara'ah (At-Taubah) tanpa membaca bismillah.
6. Pada akhir bacaan membaca "Shadaqallahul'azhim ".
7. Disunnahkan sujud sesuai dengan cara sujud dalam shalat pada tiap-tiap akhir ayat sajdah. Setiap sujud akan dianggap sah apabila membaca kalimat pada setiap ayat Al-Quran dibacanya dengan sempurna.
Mana Lebih Afdhal: Baca Al-Quran Atau Baca Tafsirannya?
"Termenung saya apabila mengenangkan ayat Allah yang bermaksud: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu (yang sempurna imannya) ialah mereka yang apabila disebut nama Allah (dan sifat-sifatNya) gementarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayatNya, menjadikan mereka bertambah iman dan kepada Tuhan mereka jualah mereka berserah.” al-Anfal: Ayat 2
Memang terlalu jarang benar hati ini bergementar apabila disebut nama Allah dan apabila dibaca ayat-ayat Quran, hati ini tidak berasa apa-apa pun. Ini bermakna ana tidak mempunyai ciri-ciri orang beriman itu. Walaupun ciri-ciri orang beriman itu banyak, sekurang-kurang dua ciri di atas tidak ada pada diri ana ini.Mana mungkin akan dimiliki ciri-ciri itu selagi mana ana tidak faham makna dan maksud ayat-ayat Quran yang dibaca. saya bukan orang Arab. Bagi orang Arab, mereka baca lalu mereka memahami dan menjiwainya kerana bahasa al-Quran itu adalah bahasa ibundanya meskipun bahasa al-Quran itu amat tinggi sehingga orang Arab sendiri tidak mampu mencipta surah-surah sepertinya.
“Dan kalau kamu ada menaruh syak tentang apa yang Kami turunkan (Al-Quran) kepada hamba kami (Muhammad), maka cubalah buat dan datangkanlah satu surah yang sebanding dengan Al-Quran itu dan panggillah orang-orang yang kamu percaya boleh menolong kamu selain dari Allah, jika betul kamu orang-orang yang benar. Maka kalau kamu tidak dapat membuatnya dan sudah tentu kamu tidak dapat membuatnya, maka peliharalah diri kamu dari api Neraka yang bahan-bahan bakarannya: Manusia dan batu-batu (berhala), (iaitu Neraka) yang disediakan untuk orang-orang kafir.” al-Baqarah: ayat 23-24.
Bagi orang Arab tidak timbul lagi masalah untuk memahami maksud ayat-ayat Quran. Justeru itu, mereka mudah untuk menjiwainya lalu lahirlah perasaan gementar dan pertambahan keimanan apabila mereka membaca atau mendengar ayat-ayat Allah itu. Mereka tahu ayat yang menyentuh tentang balasan neraka, kehebatan Hari Qiamat dan sifat-sifat Allah. Sebab itulah ada dalam kalangan mereka menangis tersedu-sedu apabila membaca ayat-ayat tertentu. Kita orang Melayu, asal sedap sahaja mendengar bacaan Qari, kita kata “tayyib, tayyib (baik, baik)” walaupun ayatnya menyentuh tentang kepedihan azab neraka.
Keadaan ini mencetuskan satu persoalan. Adakah bagi orang Ajam (khususnya kita bangsa Melayu ini) lebih afdhal membaca kitab tafsir al-Quran daripada membaca al-Quran itu sendiri? Ana membicarakan tentang afdhal kerana kita memang suka melakukan sesuatu yang menghasilkan lebih banyak pahala dan kebaikan. Kita tidak nafikan tentang tuntutan membaca al-Quran sehinggakan hadis Nabi s.a.w. ada menyebut bahawa (maksudnya) pahala bacaan Quran diberi atas setiap huruf yang dibaca malah semua tahu banyaknya fadilat membaca al-Quran.
Namun selagi orang Ajam (khususnya Melayu) hanya ghairah untuk khatam 3,5 atau 10 kali dan teruja dengan taranum dan Akademi al-Quran, maka selagi itulah hati tidak akan rasa gementar dan bertambah iman seperti firman Allah dalam surah al-Anfal di atas. Maka selagi itulah ciri-ciri orang beriman tidak sempurna dalam diri muslim.
Kesimpulannya, marilah kita membaca dan mempelajari tafsir al-Quran kerana hanya dengan cara itu kita dapat memahami isi kandungan al-Quran. Seiringkanlah ‘baca dan telaah’ maknanya. Kalau khatam Quran sudah 10 kali atau beratus kali sejak remaja dahulu, maka marilah pula kita beri prioriti kepada membaca kitab tafsir dan mempelajari tafsir al-Quran. Dan untuk tahu makna setiap ayat yang kita baca dari surah al- Fattihah hingga Surah an-Nas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar