ILMU AL-QURAN
Ditinjau dari bahasa makna arti qiraat adalah bacaan, sedangkan menurut istilah ialah aliran-aliran yang berbeda dalam menuturkan ( melafalkan ) al–Quran . Masing–masing aliran berpegang kepada cara bacaannya sendiri menurut keyakinan dan pengetahuan yang mereka dapati,dipastikan bahwa cara–cara bacaan ini berdasarkan kepada silsilah yang sampai kepada Nabi.Berlainan halnya dengan al–Zarqaniy dalam bukunya yang berjudul Manahil al–Irfan fil ’Ulum Al–Quran,bahwa yang dimaksud dengan qiraat dari segi bahasa ialah membaca sesuai dengan sumber yang didengar . Sedangkan menurut istilah mazhab–mazhab ( aliran – aliran ) yang berbeda di kalangan para Al–qurra’ dalam melafalkan al–Quran , namun metode dan riwayatnya terdapat kesepakatan .
Ditinjau dari segi kedudukannya maka para ulama membagi penilaian jenis qiraat kepada tiga bagian, yaitu :
1. Qiratt Mutawattir adalah al-quran yang disampaikan oleh Rasulullah Saw kepada 7 imam qiraat
2. Qiraat Sad’ah adalah Al-Quran yang disampaikan para sahabat Rasulullah SAW. 3. Qiraat Syaz adalah Al-Quran yang jarang dan ganjil
Sedikit pengetahuan saya tentang latar belakang timbulnya perbedaaan qiraat karena para sahabat berbeda kepentingan dalam mendengarkan atau mengambil bacaan Rasulullah. Sebagian mereka ada yang merasa cukup dengan 1 qiraat sementara yang lain mengambil dengan beberapa qiraat. Kemudian para sahabat ini berpencar ke seluruh penjuru dunia dengan tetap menggunakan qiraat yang hanya ia dapati dari Rasulullah SAW. Menurut al -Zarqaniy bahwa munculnya perbedaan qiraat disebabkan pada awal – awal al – Quran turun ditulis tanpa menggunakan titik dan baris. Hal ini mengundang cara pembaca yangberagam sesuai dengan pengertian yang dipahami dari ayat tersebut. Selanjutnya al Zarqaniy menjelaskan bahwa berbedanya para sahabat mengambil cara pembacaan dari Rasul sehingga menyebabkan para tabi’in dan tabi’ tabi’in meriwayatkan dari mereka dengan jalan yang berbeda – beda.
NO | QIRAAT | NAMA LENGKAP | WAFAT |
1. | . Ibnu ‘Amir Al – Syamily | Ahíla Abdullah bin ‘Amir Al–Yahshabiy | 118 H ). |
2. | Ibnu Katsir | Ahíla Abdullah bin Katsir Al–Makkiy | 120 H |
3. | ‘Ashim al – Khufiy | ‘Ashim bin Abi al – Nujud | 128 H |
4. | Abu ’Amar bin Al– ’Ala’ | Ziyan bin ’Ammar Al–Maziniy Al–Badhariy | 154 H |
5. | Hamzah al – Kufiy. | Hamzah bin Habib bin ‘Imarah Al–Zaiyat Al – Farid Al – Timiy | 156 H |
6. | Nafi al –Madaniy | Ahíla Abu Rawim bin Abd Al – Rahman bin Ubai Na’im Al–Li’iy | 169 H |
7. | Al – Kassaiy Al – Kufiy | “Ali bin Hamzah | 189 H |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar